Pergantian pemain dari Nisha menjadi Armel di Team Secret menimbulkan pertanyaan di benak penggemar: Mampukah Team Secret tetap bertahan di turnamen tertinggi Dota 2? Ini jawaban Crystallis!
Semua orang sudah tahu bahwa Michal “Nisha” Jankowski adalah faktor terbesar keberhasilan Team Secret di The International 11. Sayangnya, sang bintang utama memutuskan keluar dari zona nyaman dan bergabung dengan Team Liquid.
Keluarnya Nisha membuat internal Team Secret sedikit terguncang. Mulai dari turun ke divisi 2 DPC WEU hingga kesulitan mencari pengganti Midlaner yang sepadan dengan Nisha.
Nama Miroslav “BOOM” Bičan sempat mengisi kekosongan tersebut, sebelum akhirnya pemain tersebut keluar dari skuad karena masalah internal lainnya. Hingga akhirnya, Team Secret mengundang salah satu pemain dengan MMR Dota 2 tertinggi di Asia Tenggara, Armel Tabios.
Tentu saja masuknya Armel ke region Eropa Barat menghadirkan keraguan di benak penggemar. Banyak yang meyakini Armel akan menghadapi “Language Barrier” dan kesulitan dengan gameplay Eropa. Menanggapi hal tersebut, Hard Carry Remco “Crystallis” Arets pun buka suara.
“Saya pikir setiap pemain memiliki kekuatan yang berbeda. Setiap pemain melakukan hal-hal yang sedikit berbeda, dan ini bukan masalah besar, bukan sesuatu yang akan saya tunjukkan atau apa pun. Saya hanya mengatakan itu sama dengan semua orang, hanya sedikit berbeda setiap kali Anda mendapatkan pemain baru tetapi itu bukan masalah besar atau sesuatu yang terlalu menonjol.” sebut Crystallis di suatu interview.
Posisi Team Secret di DPC WEU Divisi 2 pun sedang baik hingga saat ini. Mereka telah melakoni 5 laga dan baru sekali mengalami kekalahan. Bila tetap konsisten dengan performa ini, bukan hal mustahil Team Secret akan kembali ke Divisi 1.
Mampukah Armel menjawab keraguan penggemar dengan membawa Team Secret kembali ke habitat aslinya?