Berita mengejutkan datang dari negeri tercinta kita Indonesia. Kami mendapat laporan bahwa gamer atau pemuda indonesia telah banyak membeli barang-barang khusus untuk game online yang di total telah menghabiskan hingga USD 2 miliar atau senilai Rp 30 triliun.
Pendapatan tersebut datang dari anak-anak Indonesia yang telah menghabiskan banyak uang untuk belanja produk game seperti Mobile Legends, Free Fire, Roblox dan Clash of Clans.
Nomor satu dari daftar game tersebut itu diperoleh oleh game MOBA yang kerap kali menjadi favorit anak Indonesia, yaitu Mobile Legends: Bang Bang.
Data pengeluaran 30 triliun ini datang dari Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan nilai pendapatan berasal dari industri game yang saat ini berkembang.
Pak Odo R.M Manuhutu selaku Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (28/10/2023). menyampaikan “Pengeluaran orang Indonesia untuk game 99,5 persen itu ke luar Indonesia,”.
Beliau menyebutkan pemerintah menginginkan 70% dari uang tersebut agar bisa masuk ke Indonesia. “Yang kita inginkan sekarang dibalik, 70 persen bisa masuk ke Indonesia, khususnya game lokal (buatan penduduk dalam negeri) pada 2024-2025,” lanjut Odo.
Untuk itu, pemerintah ingin memastikan sebagian dari uang tersebut tetap berada di Indonesia. Sehingga mereka sedang berusaha mendorong SDM masyarakat untuk menggunakan sumber daya manusia dan dapat membuat game lokal yang bisa bersaing dan tidak kalah keren dari pesaing di luar negeri.
Dengan itu mereka membuat aturan khusus yang akan mengatur banyak hal untuk membantu terkait ini, Salah satunya yaitu merancang peraturan presiden (Perpres) untuk game.
Hal ini akan memastikan orang-orang menjadi lebih baik dalam pekerjaannya, sehingga meningkatkan akses dan kualitas supaya pendapatan dapat berputar di Indonesia agar game lokal lebih maju.
Upaya Peningkatan SDM di Indonesia
Pak Odo mengatakan sejak rancangan itu tiba, pemerintah telah mendidik 3.000 talenta lokal dalam membuat video game sejak tahun 2022. Mereka mengharapkan terus bertambah dan ada 9.000 penduduk Indonesia yang berkembang dalam menciptakan video game di tahun 2024.
“70 persen itu ditarget 2024-2025, sebagai bangsa kita harus punya ambisi, kalau tidak ada ambisi tidak bisa hidup,” Ucap Odo.
Harapan kami Bila ditetapkan peraturan yang sudah dirancang sejak 2 tahun lalu itu. Semoga tidak merugikan dan merusak kesenangan bermain game seperti yang sempat terjadi yaitu memblokir game luar dan jangan sampai pajak membeli skin dinaikan.
Kalo menurut kalian gimana?. Nah banyak juga loh diantara pemuda Indonesia yang telah Top Up di UniPin, selain banyak promo menarik Top Up di UniPin aman, cepat dan terpercaya. Tunggu apa lagi? Lengkapi kebutuhan belanja produk game kalian di Unipin.