Salah satu pemain paling berbakat di dunia scene kompetitif Dota 2 yaitu Sumail “SumaiL” Hassan baru-baru ini kembali menjadi topik perbincangan setelah ia diketahui akan menjalani masa persidangan atas kasus yang dihadapinya dengan mantan tim yang membesarkan namanya, Evil Geniuses.
Diketahui memang SumaiL sudah melayangkan gugatan semenjak Desember 2021 yang lalu, tapi kasusnya baru dikembangkan dan sampai di masa persidangan di tanggal 6 November 2023 mendatang. Permasalahan yang menyangkut dengan para petinggi Evil Geniuses ini pun sontak menjadi obrolan hangat.
Di bulan Maret yang lalu, seorang reporter bernama Richard Lewis membagikan informasi bahwa sedang ada perkara yang dilaporkan oleh salah satu pemain profesional Dota 2 yaitu SumaiL terhadap mantan timnya Evil Geniuses.
Mantan pemain Nigma Galaxy tersebut melaporkan Evil Geniuses atas tuduhan mengambil keuntungan secara sepihak dan paksa atas anak di bawah umur, yaitu dirinya sendiri. Diskusi dan mediasi panjang pun terjadi, tapi tim legal dari SumaiL memilih untuk terus melanjutkan permasalahan ini ke meja hukum.
Permasalahan ini dimulai pada tahun 2016 silam ketika SumaiL dikontrak selama 5 tahun oleh Evil Geniuses. Kontrak tersebut berisikan sejumlah gaji dan juga 400,000 share ownership yang diberikan ke SumaiL. Akan tetapi di tahun 2019, EG akhirnya dibeli oleh Peak6 Strategic Capital Group.
Akhirnya kekacauan itu terjadi. Peak6 Strategic Capital Group tidak mengakui bahwa SumaiL memiliki saham di dalam perusahaannya dan akhirnya SumaiL sadar bahwa ia telah “ditipu” secara halus oleh Evil Geniuses dan hingga akhirnya dirinya melayangkan gugatan.
Tahun ini memang bukan tahun yang baik untuk SumaiL. Setelah memutuskan bermain dengan Team Aster, ia malah gagal ke The International 2023. SumaiL pun dipinjamkan sementara ke Team Secret untuk menggantikan midlaner asal Filipina, yaitu Armel "Armel" Tabios.